Jumat, 15 Januari 2010

Makalah kewirausahaan Bisnis pembuatan Pin

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Usaha
Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi nasional yang rendah. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai hal, antara lain masalah dana pembangunan yang tinggi, belum lagi faktor sosial budaya bangsa Indonesia yang belum begitu siap menyongsong tuntutan pembangunan. Jika ditelusuri lebih lanjut, tingkat pendapatan kotor perkepala keluarga belum mencerminkan tingkat pemerataan pendapatan yang nyata.
Kini yang menjadi masalah adalah bagaimana bangsa dan negara kita ini mampu menaikkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat Indonesia. Salah satu upaya yang kini ditempuh ialah menciptakan peluang usaha dan mendorong tumbuhnya semangat wirausaha pada masyarakat Indonesia. Sebab, para wirausahawan inilah yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru, agar menyerap tenaga kerja baru yang lebih banyak, sehingga pada gilirannya terciptalah pemerataan tenaga kerja.

Pin yang disebut juga badge telah menjadi alternatif name tag yang stylish. Penggunaan pin sangat beragam. Sebagian besar digunakan sebagai penanda keanggotaan suatu kelompok atau organisasi. Sangat eksklusif dan berkesan bila dibuat sebagai souvenir untuk klien. Pengganti name-tag pada event-event khusus. Sebagian lagi sebagai aksesoris yang menarik untuk dikoleksi.

1.2 Tujuan Usaha
Walaupun pemerintah belum mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang cukup untuk seluruh masyarakat Indonesia, diharapkan masyarakat yang memiliki jiwa wirausaha dan memiliki motivasi untuk memperbaiki taraf hidupnya mampu menciptakan lapangan usaha baru dalam bidang ini sehingga membantu pemerintah dalam rangka mengurangi tingkat pengangguran.
Salah satu usaha yang dapat merespon (memotivasi) seseorang untuk dapat membuat suatu lapangan pekerjaan untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain diawali dari usaha-usaha kecil atau usaha dengan menggunakan modal yang relatif kecil pula. Sehingga dapat termotivasi untuk mengembangkan usaha yang didalamnya mencangkup penambahan karyawan, peningkatan produksi, dan lain-lain.
Jika dilihat dari berbagai macam usaha kecil yang memiliki peluang untuk dikembangkan lebih lanjut, produksi pin memiliki potensi untuk dikembangkan bagi masyarakat muda yang putus sekolah atau baru saja lulus dari SMA atau yang lainnya. 
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Bahan Baku
Bahan baku dalam pembuatan pin terdiri dari empat bagian, yaitu :
- Kancing pin
- Plat perapat
- Peniti
- Desain atau gambar
Bahan-bahan tersebut terbuat dari berbagai macam bahan tetepi yang umum di pasaran antara lain, plastik dan plat kaleng, dengan struktur bentuk yang sangat variatif. Untuk pin berbentuk bulat mulai dari diameter 25mm sampai dengan 90mm pin berbentuk kotak mempunyai dua ukuran yaitu 33mm X 33mm dan 42mm X 42mm oval 33mm X 42mm dan 42mm X 54mm. Untuk mendapatkan bahan baku tidak sulit. Karena, kita akan menggunakan sistem makloon. Pada saat mengepres pin, kita hanya memberikan desain. Bahan-bahannya (kancing pin, plat perapat, dll) disediakan di tempat pengepresan tersebut.

Bulat Kotak Oval
Diameter 25mm 33mm X 33mm Diameter panjang 33mm Diameter lebar 42cm
Diameter 33mm 42mm X 42mm Diameter panjang 42mm Diameter lebar 54mm
Diameter 33mm
Diameter 40mm
Diameter 42mm
Diameter 45mm
Diameter 50mm
Diameter 58mm
Diameter 70mm
Diameter 90mm
Tabel.1 Ukuran-ukuran pin



(a) Kotak (b) Oval (c) Bulat
Gambar. Bentuk-bentuk Pin
2.1.1 Cara Pembuatan
Dalam memproduksi pin hanya melewati beberapa proses yang tidak terlalu sulit dan dapat dilihat dari berapa modal yang dimiliki.
Hal mendasar dalam proses pembuatan pin adalah desain. Konsumen dapat memesan pin menggunakan desain sesuai dengan yang diinginkannya berupa foto, logo suatu organisasi, dan banyak lagi. Desain ini dapat diperoleh dari konsumen sendiri atau konsumen memberikan gambaran seperti apa yang diinginkannya dan kita bisa mengeditnya. Setelah itu dilakukan proses cetak dengan cara digital printing dan laminasi. Dalam proses ini, jika kita tidak memiliki fasilitas printer yang memadai, kita bisa melakukannya di rental-rental ataupun digital printing yang dapat ditemukan dimana saja. Setelah desain dicetak kita tinggal melakukan proses akhir yaitu pengepresan pin di tempat-tempat yang menyediakan jasa ini.
2.2 Perhitungan Ekonomi
Printing digital per satu lembar A3 Rp.10.000
Bentuk Ukuran(mm) Menghasilkan(pcs gambar/desain) Biaya Print/pcs(Rp)
Bulat 25 – 33 48 Rp.208,-
35 – 42 35 Rp.286,-
45 30 Rp.334,-
50 28 Rp.357,-
58 26 Rp.385,-
70 – 90 15 Rp.667,-
Kotak 33 X 33 37 Rp.270,-
42 X 42 34 Rp.294,-
Oval 33 X 42 35 Rp.286,-
42 X 54 34 Rp.294,-
Tabel.2 Biaya Printing digital
Biaya pengepresan pin
Bentuk Ukuran(mm) Biaya(rupiah)
Bulat Diameter 25 sampai 42 Rp.1000,-
Diameter 45 sampai 58 Rp.1200,-
Diameter 70 sampai 90 Rp.3000,-
Kotak 33 X 33 Rp.1000,-
42 X 42 Rp.1200,-
Oval 33 X 42 Rp.1000,-
42 X 54 Rp.1200,-
Tabel.3 Biaya pengepresan pin


2.2.1 Harga Jual dan Perhitungan Laba
Perhitungan harga jual berdasarkan pembuatan 100 pin
Harga jual di pasaran berdasarkan ukuran
Bentuk Ukuran(mm) Harga/satuan(rupiah)
Bulat 25 Rp.7000,-
33 sampai 58 Rp.5000,-
70 sampai 90 Rp.12.500,-
Kotak 33 X 33 Rp.5.000,-
42 X 42 Rp.5.000,-
Oval Semua ukuran Rp.5.000,-
Tabel.4 Harga jual pin di pasaran










Perhitungan laba per satuan pin
Bentuk Pin Ukuran Harga Jual Biaya Printing Biaya Pres Laba
Bulat 25 Rp.7.000 Rp.208 Rp.1000 Rp.5.792
33 Rp.5000 Rp.208 Rp.1000 Rp.3.792
35 Rp.5000 Rp.286 Rp.1000 Rp.3714
40 Rp.5000 Rp.286 Rp.1000 Rp.3714
42 Rp.5000 Rp.286 Rp.1000 Rp.3714
45 Rp.5.000 Rp.334 Rp.1200 Rp.3.466
50 Rp.5.000 Rp.357 Rp.1.200 Rp.3443
58 Rp.5.000 Rp.385 Rp.1200 Rp.3415
70 Rp.12.000 Rp.667` Rp.3.000 Rp.8.833
90 Rp.12.500 Rp.667 Rp.3.000 Rp.8.833
Kotak 33 X 33 Rp.5.000 Rp.270 Rp.1.000 Rp.3.730
42 X 42 Rp.5.000 Rp.294 Rp.1.200 Rp.3.506
Oval 33 X 42 Rp.5.000 Rp.286 Rp.1.000 Rp.3.714
42 X 54 Rp.5.000 Rp.294 Rp.1.200 Rp.3.506
Tabel.5 Perhitungan laba

Keterangan : minimum pemesanan tiap bentuk dan ukuran adalah per lembar A3

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berwirausaha dalam bidang ini hanya memerlukan motivasi dan keinginan untuk maju. Berwirausaha dalam bidang produksi pin ini sangat mudah. Sebenarnya tidak memerlukan keterampilan khusus. Seandainya kita tidak menguasai teknik mengedit desain menggunakan program aplikasi yang banyak tersedia, kita bisa menggunakan sistem makloon. Kita tinggal membawa desain konsumen ke tempat layanan penyedia jasa edit yang biasanya tersedia di rental-rental komputer. Di tempat ini juga kita dapat sekaligus mencetak dan melaminasi desain.

3.2 Saran
Jika anda berminat dalam bidang ini, sebaiknya anda mulai merintis dari sekarang. Jangan takut untuk gagal berwirausaha dalam bidang ini. Anda hanya memerlukan relasi yang luas agar usaha ini semakin berkembang. Mulailah dengan sistem makloon jika anda tidak memiliki modal yang besar. Karena, seiring dengan berjalannya waktu, semakin lama usaha anda akan semakin besar jika anda memiliki ketekunan. Anda akan memiliki digital printing, tempat pengepresan pin sehingga anda tidak perlu meggunakan sistem makloon. Dengan begitu, anda pun akan membuka lahan pekerjaan yang baru bagi orang lain. Namun semua itu memerlukan ketekunan. Oleh karena itu, “Mulailah dari sekarang untuk berwirausaha agar tercapai keberhasilan!!!”.

Daftar Pustaka

http://id.wordpress.com
http://messyground.blogspot.com
http://www.gogirlmagz.com
http://rlv.zcache.com

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More